Pada masa kolonial Belanda perayaan
Tabuik digalakkan sehingga Tabuik yang tampil sampai 12 buah. Setelah
kemerdekaan Republik Indonesia, tabuik masih rutin dilaksanakan. Hanya
saja pada tahun 1969 sampai 1980 perayaan tabuik terhenti, hal ini
disebabkan situsai yang tidak memungkinkan untuk diadakan, disamping tidak
adanya keinginan masyarakat untuk melaksanakan, karena adanya perkelahian masal
yang menggangu ketentraman kota.
Perayaan Tabuik
dihidupkan lagi Tahun 1980, yaitu pada masa Pariaman dipimpin oleh Anas Malik,
mengingat pembiayaan maka tabuik dibuat Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Kedua
Tabuik itu sampai sekarang bertahan untuk ditampilkan pada saat upacara Tabuik
berlangsung.tahun ini pesta tabuik kembali dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar